Istilah kurikulum pada mulanya digunakan dalam dunia olahraga, dengan dua kata curir dan curere.
Curir yang berarti pelari, dan curere yang berarti lintasan berpacu untuk pelari, berdasarkan kata tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian kurikulum pada masa itu adalah jarak yang harus ditempuh bagi seorang pelari dari mulai start sampai dengan garis finish, untuk mendapatkan hadiah/ medali.
Kemudian pengertian tersebut diterapkan pada dunia pendidikan dan dapat di artikan sebagai sejumlah mata pelaajran (Materi/ Bahan) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari mulai awal sampai akhir program pembelajaran, dalam sekolah dasar 6 tahun atau 12 semester, untuk memperoleh ijazah.
sebenarnya masih banyak pengertian kurikulum yang lebih luas dibanding dengan pengertian kurikulum di atas salah satunya adalah pengertian kurikulum menurut Harold B. Alberty (1965) memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab sekolah.
Kurikulum tidak dibatasi dengan kegiatan hanya di dalam kelas saja, tetapi mencakup juga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa diluar kelas. Pendapat senada dan menguatkan pengertian tersebut dikemukakan oleh Saylor, Alexander, dan Lewis (1974) yang menganggap kurikulum sebagai upaya sekolah untuk mempengaruhi siswa supaya belajar, baik dalam ruang kelas, di halaman sekolah, maupun di luar sekolah.
Banyak para ahli pendidikan yang memiliki pandangan atau tafsiran yang beragam, bahkan ada di antaranya yang sangat kontradiktif sehingga hal ini menyebabkan sulitnya mengambil suatu pengertian yang mewakili pandangan-pandangan tersebut. Selain itu, pengertian kurikulum tersebut senantiasa berkembang seiring dengan berkembang terus seiring dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan.
Materi referensi : Modul Universitas Terbuka/ S1.PGSD
0 komentar:
Post a Comment