Karya Ilmiah Universitas Terbuka~Seberkas Coretan

Saturday, December 21, 2013

Karya Ilmiah Universitas Terbuka




PENGGUNAAN METODE TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SD TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN

ADE SULAEMAN       818139665      adesulaeman1988@gmail.com


Abstrak
Tingkat penguasaan materi siswa kelas IV  (empat) SDN Selatip Kecamatan Kemiri – Kabupaten Tangerang, dalam hasil evaluasi mata pelajaran Matematika dengan materi penjumlahan pecahan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Hal itu terjadi karena guru kurang memotivasi siswa, sehingga hampir tidak terjadi interaksi  antara siswa dengan guru. Adapun tujuan dari metode pembelajaran tanya jawab ialah untuk membantu guru agar lebih kreatif dalam merencanakan pembelajaran. Dan penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, melalui mata pelajaran Matematika dengan materi penjumlahan pecahan. Hasil indeks prestasi dari penelitian ini menunjukkan peningkatan dari tahap pembelajaran sebelumnya, yang pada pra-siklus ketuntasan belajar 65% meningkat 85% pada siklus I, dan mencapai 100% pada siklus II. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode tanya jawab dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Kata Kunci : Hasil Evaluasi, Metode tanya – jawab, Prestasi Belajar


PENDAHULUAN
Seorang guru dituntut mampu merencanakan pembelajaran dengan baik, yaitu memilih metode dan menentukan media yang tepat yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran dan melakukan proses penilaian, sering kali mendapati siswa kurang memahami materi yang disampaikan.
Untuk mengetahui keberhasilan suatu pembelajaran  digunakan penilaian hasil pembelajaran berupa tes untuk menguji kemampuan siswa dalam menangkap materi yang telah dipelajarinya. Namun, tidak semua proses pembelajaran memperoleh hasil yang baik sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini pun terjadi di SDN Selatip, Kecamatan Kemiri – Kabupaten Tangerang, tingkat penguasaan materi siswa kelas IV (empat) dalam hasil evaluasi mata pelajaran Matematika dengan materi Penjumlahan Pecahan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan, hasil evaluasi menunjukkan masih banyak siswa yang  belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditentukan.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan peneliti dengan bantuan supervisor 2 penyebabnya adalah guru kurang mampu memotivasi siswa, sehingga interaksi antara siswa dengan guru hampir tidak terjadi, dan tidak adanya media pembelajaran yang digunakan sebagai penunjang proses pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang di atas masalah penelitian adalah “Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV (empat) di SD Negeri Selatip pada mata pelajaran Matematika, dengan materi Penjumlahan Pecahan melalui metode tanya jawab dan penggunaan media pembelajaran ?
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran di Sekolah Dasar, membantu guru agar lebih kreatif dalam merencanakan pembelajaran, meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran khususnya Matematika dengan materi penjumlahan pecahan.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah nyata yang dihadapi di kelas, meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, mengetahui faktor-faktor penyebab kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, meningkatkan prestasi belajar siswa, menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru dan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

KAJIAN PUSTAKA
(Dedi, 1999) mengutip Jurnal Education Leadership edisi Maret 1993 mengenai lima hal yang harus diraih guru agar menjadi profesional. Kelima hal tersebut adalah :
1)      Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan siswanya.
2)      Guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada para siswa.
3)      Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar.
4)      Guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Artinya, harus selalu ada waktu bagi guru guna mengadakan refleksi dan koreksi terhadap apa yang telah dilakukannya. Untuk bisa belajar dari pengalaman, ia harus tahu mana yang benar dan salah, serta baik buruk dampaknya pada proses belajar siswa.
5)       Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.[1]
Menurut Rice dan Bishoprich (1971), guru profesional adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam mengerjakan tugasnya sehari-hari, baik tugas administrasi maupun tugas mengajar. Profesionalisme guru dipandang sebagai suatu proses yang bergerak dari ketiak tahuan menjadi tahu, dari tidak matang  menjadi matang, dari diarahkan oleh orang lain menjadi mengarahkan dirinya sendiri[2]
Dan dalam merencanakan dan melakukan perbaikan pembelajaran ada 4 (empat) langka yang dapat diambil, yaitu:
1)      Mengidentifikasi suatu bidang yang menjadi perhatian kita;
2)      Mengumpulkan data;
3)      Menganalisis dan menginterpretasikan data, serta;
4)      Membangun rencana tindakan.[3]
Miarso (1980), menegaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak didik sehingga terjadinya proses belajar pada diri siswa.[4]
Joni (1992/1993), mengemukakan bahwa metode adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu. beberapa metode pembelajaran yang kita kenal antara lain adalah ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi, pemberian tugas, kerja kelompok, demonstrasi, eksperimen, pemecahan maslah, inkuiri, dan sebagainya.[5]
Beberapa metode yang dapat digunakan guru salah satu di antaranya adalah metode tanya jawab, yaitu metode pembelajaran dengan cara menyajikan bahan pembelajaran dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain metode ini menyajikan pembelajaran dengan interaksi dua arah (Two Way Traffic) dari guru ke peserta didik atau sebaliknya agar diperoleh jawaban kepastian materi melalui lisan.

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A.     Subjek Penelitian

1.      Lokasi  Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

Nama Sekolah
:
SD Negeri Selatip
Alamat
:
Jln. Pelelangan Selatip Desa Lontar Kecamatan Kemiri Kabupaten Tangerang. Kode POS. 15530
Kelas/ Semester
:
IV (empat) / 2 (dua)
Tahun Pelajaran
:
2012/ 2013

2.       Karakteristik Siswa

Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di kelas IV (Empat) dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang, dengan klasifikasi laki-laki 21 orang dan perempuan 13 orang.

3.       Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan pada:
Hari            : Jum’at, 22 Februari 2013
Waktu        : 09.10 s/d 10.20 WIB
Materi        : Matematika
Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada:
Hari            : Senin, 25 Februari 2013
Waktu        : 08.35 s/d 09.45 WIB
Materi        : Matematika

B.      Desain prosedur perbaikan pembelajaran

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan sesuai dengan prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data dan refleksi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1.      Siklus I

1)       Perencanaan
a.        Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus I dengan materi penjumlahan pecahan.
b.       Meminta supervisor 2 yakni Bapak ADE RUHIAT, S.Pd. untuk mengamati proses perbaikan pembelajaran Siklus I yang dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 22 Februari Tahun 2013 dengan membuat lembar pengamatan (observasi) dan melakukan penilaian perbaikan pembelajaran (APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2) Siklus I.
2)       Pelaksanaan
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran pada Siklus I dilaksanakan pada hari Jumat, 22 Februari 2013 pada pukul 09.10  - 10.20 di kelas IV (Empat) Semester 2 (Dua) yang bertempat di SD Negeri Selatip UPT TK SD dan PNFI Kecamatan Kemiri yang dalam pelaksanaannya dibantu supervisor 2 sebagai pengamat.
Instrumen yang yang digunakan adalah : (1) Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I (RPP), (2) buku Matematika Kelas IV SD, (3) media pembelajaran, (4) lembar pengamatan, dan (5) lembar penilaian perbaikan pembelajaran  (APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2).
Adapun langkah-langkah perbaikan pembelajaran Siklus I adalah sebagai berikut :
a.        Kegiatan Awal
§   Apersepsi melalui tanya jawab tentang pengertian pecahan melalui media gambar  yang menunjukkan sebuah pecahan.
§   Menunjukkan contoh penjumlahan pecahan melalui gambar/ karton.
§   Menjelaskan tujuan kompetensi yang akan dicapai
b.       Kegiatan Inti
§   Memberikan contoh soal penjumlahan pecahan.
§   Mendemonstrasikan penjumlahan pecahan yang penyebutnya sama dengan menggunakan media.
§   Menjelaskan kepada siswa bahwa penjumlahan pecahan dengan penyebut yang sama dilakukan dengan hanya menjumlahkan pembilangnya saja.
§   Menuliskan kembali contoh soal penjumlahan pecahan yang penyebutnya sama.
§   Meminta siswa maju ke depan kelas untuk menyelesaikan contoh soal yang dituliskan guru di papan tulis.
§   Menuliskan kembali contoh soal penjumlahan 3 (Tiga) pecahan yang penyebutnya sama.
§   Meminta siswa untuk maju ke depan kelas dan mencoba menjawab soal yang di tulis guru di papan tulis.
§   Memberikan penguatan dengan menjelaskan kembali bahwa penjumlahan pecahan yang penyebutnya sama dilakukan hanya dengan menjumlahkan penyebutnya penyebutnya saja.
§   Menuliskan contoh soal penjumlahan pecahan yang penyebutnya berbeda.
§   Menjelaskan kepada siswa penjumlahan pecahan dengan penyebut yang sama dilakukan dengan menyamakan penyebutnya terlebih dahulu dengan cara mencari KPK dari masing-masing penyebut.
§   Siswa dan guru bersama-sama melalui tanya jawab mencari KPK dari masing-masing penyebut pada contoh soal yang ditulis guru di papan tulis.
§   Guru menuliskan kembali contoh soal penjumlahan pecahan yang penyebutnya berbeda dan meminta siswa mencoba mengerjakan contoh soal tersebut.
§   Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
§   Menjelaskan kembali bahwa untuk menjumlahkan pecahan yang penyebutnya berbeda dilakukan dengan cara menyamakan penyebutnya terlebih dahulu dengan mencari KPK dari masing-masing penyebut yang ada.
c.        Kegiatan Akhir
§   Menguji kemampuan siswa dengan menggunakan instrumen soal isian
§   Memberikan penilaian
§   Menutup pelajaran.
3)       Pengumpulan Data
Setelah melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran Siklus I, penulis melakukan pengumpulan data perbaikan pembelajaran Siklus I yang terdiri dari perolehan nilai siswa, lembar pengamatan perbaikan pembelajaran, lembar penilaian perbaikan pembelajaran (APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2).
4)       Refleksi
Dengan menganalisis semua data yang di perolehan setelah melakukan perbaikan pembelajaran Siklus I, dan berdiskusi dengan supervisor 2 penulis melakukan refleksi perbaikan pembelajaran Siklus I dengan hasil refleksi sebagai berikut :
a.        Siswa menjadi termotivasi untuk mengikuti pelajaran karena siswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran melalui tanya jawab dalam menyelesaikan berbagai macam contoh soal penjumlahan pecahan yang diberikan.
b.       Masih ada beberapa siswa yang belum memahami materi dan cara pengerjaan penjumlahan pecahan, khususnya penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda.
Berdasarkan hasil refleksi perbaikan pembelajaran Siklus I dan dengan berdiskusi dengan supervisor 2, maka peneliti melanjutkan perbaikan pembelajaran Siklus I  pada tahap Siklus II dan menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus II.

2.       Siklus II

1)       Perencanaan
a.        Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus II dengan materi penjumlahan pecahan.
b.       Meminta supervisor 2 yakni Bapak ADE RUHIAT, S.Pd. untuk mengamati proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan membuat lembar pengamatan (observasi) dan melakukan penilaian perbaikan pembelajaran (APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2) Siklus II.
2)       Pelaksanaan
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran pada Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 25 Februari 2013 pada pukul 08.35  - 09.45 di kelas IV (Empat) Semester 2 (Dua) yang bertempat di SD Negeri Selatip UPT TK SD dan PNFI Kecamatan Kemiri yang dalam pelaksanaannya dibantu supervisor 2 sebagai pengamat.
Instrumen yang yang digunakan adalah : (1) Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II (RPP), (2) buku Matematika Kelas IV SD, (3) media pembelajaran, (4) lembar pengamatan, dan (5) lembar penilaian perbaikan pembelajaran  (APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2).
Adapun langkah-langkah perbaikan pembelajaran Siklus II adalah sebagai berikut :
a.        Kegiatan Awal
§   Apersepsi, untuk memotivasi siswa agar mengikuti pembelajaran dengan baik, kegiatan dilakukan dengan tanya jawab mengenai materi pelajaran yang telah lalu yaitu penjumlahan pecahan.
§   Menuliskan contoh soal pecahan yang penyebutnya asma.
§   Melakukan penjumlahan pecahan yang penyebutnya sama melalui media.
§   Guru menyampaikan tujuan kompetensi pembelajaran yakni penjumlahan pecahan.
b.       Kegiatan Inti
§   Guru menuliskan contoh soal penjumlahan pecahan dengan penyebut yang sama dan bersama dengan siswa menyelesaikan contoh soal tersebut melalui tanya jawab.
§   Guru meminta salah seorang siswa untuk maju ke depan kelas dan  menyelesaikan soal yang dituliskan guru di papan tulis.
§   Siswa yang maju ke depan kelas dan menjawab dengan benar di beri tepuk tangan sebagai penghargaan.
§   Guru menuliskan contoh soal penjumlahan pecahan dengan penyebut yang berbeda.
§   Guru bertanya kepada siswa “bagaimana cara menyelesaikan penjumlahan pecahan jika penyebutnya berbeda?”.
§   Guru menjelaskan bahwa penjumlahan pecahan dengan penyebut yang berbeda dilakukan dengan menyamakan penyebut terlebih dahulu, dengan cara mencari KPK dari masing-masing penyebut yang ada.
§   Melalui tanya jawab guru dan siswa melakukan pencarian KPK dari masing-masing penyebut pecahan yang ditulis guru di papan tulis.
§   Guru dan siswa melakukan penjumlahan pecahan dengan penyebut yang berbeda melalui tanya jawab dengan siswa.
§   Guru menuliskan kembali contoh soal penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda dan meminta siswa untuk maju dan mencoba menyelesaikan soal tersebut.
§   Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya bagian yang belum dimengerti.
§   Guru meminta siswa yang pada siklus 1 nilainya masih di bawah KKM untuk maju dan menyelesaikan soal yang ditulis guru sebelumnya di papan tulis. (dengan bimbingan guru).
§   Guru menjelaskan kembali cara mengerjakan penjumlahan pecahan yang penyebutnya berbeda  melalui tanya jawab dalam pengerjaan contoh soal.
§   Pemberian soal latihan.
c.        Kegiatan Akhir
§   Menguji kemampuan siswa dengan menggunakan instrumen soal isian
§   Memberikan penilaian
§   Menutup pelajaran.
3)       Pengumpulan Data
Setelah melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran Siklus II, penulis melakukan pengumpulan data perbaikan pembelajaran Siklus II yang terdiri dari perolehan nilai siswa, lembar pengamatan perbaikan pembelajaran, lembar penilaian perbaikan pembelajaran (APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2).
4)       Refleksi
Dengan menganalisis semua data yang di perolehan setelah melakukan perbaikan pembelajaran Siklus II dan berdiskusi dengan supervisor 2 penulis melakukan refleksi perbaikan pembelajaran Siklus II dengan hasil refleksi sebagai berikut :
a.        Siswa menjadi termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
b.       Siswa  terlibat aktif dalam proses pembelajaran melalui tanya jawab dalam pengerjaan contoh soal.
c.        Siswa telah mencapai kompetensi yang diharapkan.

C.      Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung yang pelaksanaannya dibantu supervisor 2, penulis yang juga sebagai seorang guru melakukan analisis data pada hasil evaluasi perbaikan pembelajaran, dan supervisor 2 menganalisis setiap kejadian yang terjadi dalam proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan sebelumnya (lembar observasi dan lembar APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2).
Dari hasil pengamatan dalam pelaksanaan pembelajaran Siklus II diperoleh data sebagai berikut:
1)       Guru berhasil memotivasi siswa sehingga siswa ikut aktif dalam mengikuti pembelajaran melalui tanya jawab.
2)       Nilai rata-rata kelas dari hasil evaluasi meningkat.
3)       Seluruh siswa mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditentukan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.      Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1.       Sebelum Perbaikan Pembelajaran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada hari Rabu, 20 Februari 2013 di kelas IV (empat) SD Negeri Selatip UPT TK SD dan PNFI Kecamatan Kemiri, hasil pengolahan data melalui hasil evaluasi pembelajaran dan observasi yang dilakukan dengan supervisor 2 ditemukan fakta bahwa kurangnya tingkat pemahaman siswa pada mata pelajaran Matematika dengan materi penjumlahan pecahan.
Berikut disajikan tabel perolehan nilai hasil evaluasi pembelajaran Pra-Siklus :
a.        Perolehan Nilai
Tabel 1.5 (Nilai Hasil Evaluasi Pra-Siklus)
No.
Nama Siswa
Perolehan Nilai
KKM
Ketuntasan
1.
SUNDARI
60
60
TT
2.
KHOLIL
80
60
TT
3.
KHOLIK
90
60
TT
4.
UDIN
50
60
BT
5.
SUNAYAH
60
60
TT
6.
DAYANAH
60
60
TT
7.
MUHAMAD ANGGI
70
60
TT
8.
JULEHA
70
60
TT
9.
SITI SAFERA
40
60
BT
10.
ADITYA MAULANA
50
60
BT
11.
KHUSOY
30
60
BT
12.
MUKHAMAD SUWAILA
90
60
TT
13.
SAEPI
40
60
BT
14.
NADIYAH
80
60
TT
15.
SAPRUDIN
40
60
BT
16.
MOH. RIAN FIRMANSYAH
70
60
TT
17.
DEA HANDAYANI
70
60
TT
18.
IRFAN
60
60
TT
19.
SAHRONI
60
60
TT
20.
YAYANG CAHYA PERMANA
50
60
BT
21.
MOH. JIBRIL ALBATIN
60
60
TT
22.
AMYATI
80
60
TT
23.
MUKHAMAD AGUS
60
60
TT
24.
PRAYOGA
0
60
BT
25.
SITI NURAISYAH
50
60
BT
26.
GINAH SONIAH
60
60
TT
27.
ROSMALIA
60
60
TT
28.
NARUDIN
70
60
TT
29.
NOVITASARI
20
60
BT
30.
M. FITROH MALIK
50
60
BT
31.
MUKHAMAD YUSUF
60
60
TT
32.
M. FUDHOLI
70
60
TT
33.
EBIT SUADI
40
60
BT
34.
RIAN RAPSANJANI
60
60
TT
Jumlah
1.960
2.040

Rata - rata
57,65
60,00

Keterangan :
TT: Tuntas
BT: Belum Tuntas

Nilai Tertinggi
: 90,0

Rata-rata
: 57,65

Nilai Terendah
: 0

b.       Analisis Perolehan Nilai
Tabel 1.6 (Analisis Nilai Hasil Evaluasi Pra-Siklus)
No.
Perolehan Nilai
Banyak Siswa
Nilai Kumulatif
Perolehan (%)
1.
100
0
0
0,0%
2.
90
2
180
5,9%
3.
80
3
240
8,8%
4.
70
6
420
17,6%
5.
60
11
660
32,4%
6.
50
5
250
14,7%
7.
40
4
160
11,8%
8.
30
1
30
2,9%
9.
20
1
20
2,9%
10.
10
0
0
0,0%
11.
0
1
0
2,9%
Jumlah
34
1.960
100%
Rata-rata Kelas
57,65
Keterangan

1. Tuntas Belajar
22 Siswa
( 65% )
2. Belum Tuntas
12 Siswa
( 35% )
Jumlah Keseluruhan
34 Siswa
( 100% )
 Berdasarkan analisis penilaian hasil evaluasi pembelajaran Pra-Siklus yang dapat dilihat pada tabel 1.5 dari 34 siswa kelas IV (empat) SD Negeri  Selatip UPT TK SD dan PNFI Kecamatan Kemiri, hanya 22 (65%)  siswa yang mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (60), sedangkan 12 (35%) siswa lainnya masih mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran (di bawah KKM).

2.       Setelah Perbaikan Pembelajaran Siklus I

Setelah melakukan perbaikan pembelajaran Siklus I yang dilaksanakan pada hari Jumat, 22 Februari 2013 di kelas kelas IV (empat) SD Negeri Selatip UPT TK SD dan PNFI Kecamatan Kemiri, dan melakukan pengumpulan data berupa hasil evaluasi siswa dan observasi yang dilakukan dengan supervisor 2, ditemukan fakta bahwa perbaikan pembelajaran pada Siklus I menunjukkan adanya peningkatan terhadap hasil evaluasi.
Berikut disajikan tabel perolehan nilai hasil evaluasi pembelajaran Siklus I :
a.        Perolehan nilai
Tabel 1.7 (Nilai Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I)
No.
Nama Siswa
Perolehan Nilai
KKM
Ketuntasan
1.
SUNDARI
60
60
TT
2.
KHOLIL
100
60
TT
3.
KHOLIK
100
60
TT
4.
UDIN
60
60
TT
5.
SUNAYAH
60
60
TT
6.
DAYANAH
60
60
TT
7.
MUHAMAD ANGGI
70
60
TT
8.
JULEHA
90
60
TT
9.
SITI SAFERA
60
60
TT
10.
ADITYA MAULANA
60
60
TT
11.
KHUSOY
50
60
BT
12.
MUKHAMAD SUWAILA
100
60
TT
13.
SAEPI
60
60
TT
14.
NADIYAH
80
60
TT
15.
SAPRUDIN
50
60
BT
16.
MOH. RIAN FIRMANSYAH
90
60
TT
17.
DEA HANDAYANI
70
60
TT
18.
IRFAN
60
60
TT
19.
SAHRONI
60
60
TT
20.
YAYANG CAHYA PERMANA
50
60
BT
21.
MOH. JIBRIL ALBATIN
60
60
TT
22.
AMYATI
80
60
TT
23.
MUKHAMAD AGUS
60
60
TT
24.
PRAYOGA
40
60
BT
25.
SITI NURAISYAH
60
60
TT
26.
GINAH SONIAH
60
60
TT
27.
ROSMALIA
60
60
TT
28.
NARUDIN
70
60
TT
29.
NOVITASARI
60
60
TT
30.
M. FITROH MALIK
70
60
TT
31.
MUKHAMAD YUSUF
60
60
TT
32.
M. FUDHOLI
60
60
TT
33.
EBIT SUADI
40
60
BT
34.
RIAN RAPSANJANI
80
60
TT
Jumlah
2.250
2.040
Rata - rata
66,18
60,00
Keterangan :
TT: Tuntas
BT: Belum Tuntas
Nilai Tertinggi
: 100,0

Rata-rata
: 66,18

Nilai Terendah
: 40

b.       Analisis Perolehan Nilai
Tabel 1.8 (Analisis Nilai Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I)
No.
Perolehan Nilai
Banyak Siswa
Nilai Kumulatif
Perolehan (%)
1.
100
3
300
9%
2.
90
2
180
6%
3.
80
3
240
9%
4.
70
4
280
12%
5.
60
17
1020
50%
6.
50
3
150
9%
7.
40
2
80
6%
8.
30
0
0
0%
9.
20
0
0
0%
10.
10
0
0
0%
11.
0
0
0
0%
Jumlah
34
2.250
100%
Rata-rata Kelas
66,18





Keterangan
1. Tuntas
29 Siswa
( 85% )
2. Belum Tuntas
5 Siswa
( 15% )
Jumlah Keseluruhan
34 Siswa
( 100% )
Berdasarkan analisis penilaian hasil evaluasi pembelajaran Siklus I yang dapat dilihat pada tabel 1.8 dari 34 siswa kelas IV (empat) SD Negeri  Selatip UPT TK SD dan PNFI Kecamatan Kemiri, jumlah  siswa yang dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal mengalami peningkatan, dari 22 (65%) siswa pada Pra-Siklus menjadi 29 (85%) pada Siklus I, akan tetapi masih ada siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran, 5 (15%) siswa masih belum bisa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditentukan.
Berikut disajikan diagram peningkatan hasil evaluasi perbaikan pembelajaran Siklus I.
Diagram 1.1 (Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Pra-Siklus ke Siklus I)

3.       Setelah Perbaikan Pembelajaran Siklus II

Setelah melakukan perbaikan pembelajaran Siklus II yang dilaksanakan pada hari Senin, 25 Februari 2013 di kelas kelas IV (empat) SD Negeri Selatip UPT TK SD dan PNFI Kecamatan Kemiri, dan melakukan pengumpulan data berupa hasil evaluasi siswa dan observasi yang dilakukan dengan supervisor 2, ditemukan fakta bahwa perbaikan pembelajaran pada Siklus II menunjukkan adanya peningkatan terhadap hasil evaluasi.

Berikut disajikan tabel perolehan nilai hasil evaluasi pembelajaran Siklus I :
a.        Perolehan nilai
Tabel 1.9 (Nilai Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II)
No.
Nama Siswa
Perolehan Nilai
KKM
Ketuntasan
1.
SUNDARI
60
60
TT
2.
KHOLIL
100
60
TT
3.
KHOLIK
100
60
TT
4.
UDIN
60
60
TT
5.
SUNAYAH
60
60
TT
6.
DAYANAH
60
60
TT
7.
MUHAMAD ANGGI
70
60
TT
8.
JULEHA
90
60
TT
9.
SITI SAFERA
100
60
TT
10.
ADITYA MAULANA
60
60
TT
11.
KHUSOY
80
60
TT
12.
MUKHAMAD SUWAILA
100
60
TT
13.
SAEPI
60
60
TT
14.
NADIYAH
80
60
TT
15.
SAPRUDIN
80
60
TT
16.
MOH. RIAN FIRMANSYAH
90
60
TT
17.
DEA HANDAYANI
70
60
TT
18.
IRFAN
70
60
TT
19.
SAHRONI
70
60
TT
20.
YAYANG CAHYA PERMANA
70
60
TT
21.
MOH. JIBRIL ALBATIN
90
60
TT
22.
AMYATI
80
60
TT
23.
MUKHAMAD AGUS
60
60
TT
24.
PRAYOGA
70
60
TT
25.
SITI NURAISYAH
90
60
TT
26.
GINAH SONIAH
60
60
TT
27.
ROSMALIA
90
60
TT
28.
NARUDIN
70
60
TT
29.
NOVITASARI
60
60
TT
30.
M. FITROH MALIK
70
60
TT
31.
MUKHAMAD YUSUF
60
60
TT
32.
M. FUDHOLI
60
60
TT
33.
EBIT SUADI
90
60
TT
34.
RIAN RAPSANJANI
80
60
TT
Jumlah
2.560
2.040

Rata - rata
75,29
60,00

Keterangan :
TT: Tuntas
BT: Belum Tuntas
Nilai Tertinggi
:100,0

Rata-rata
:75,29

Nilai Terendah
: 60



b.       Analisis Perolehan Nilai
Tabel 1.10 (Analisis Nilai Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II)
No.
Perolehan Nilai
Banyak Siswa
Nilai Kumulatif
Perolehan (%)
1.
100
4
400
12%
2.
90
6
540
18%
3.
80
5
400
15%
4.
70
8
560
24%
5.
60
11
660
32%
6.
50
0
0
0%
7.
40
0
0
0%
8.
30
0
0
0%
9.
20
0
0
0%
10.
10
0
0
0%
11.
0
0
0
0%
Jumlah
34
2.560
100%
Rata-rata Kelas
75,29
Keterangan
1. Tuntas
34 Siswa
( 100% )
2. Belum Tuntas
0 Siswa
( 0% )
Jumlah Keseluruhan
34 Siswa
( 100% )
Berdasarkan analisis penilaian hasil evaluasi pembelajaran Siklus II yang dapat dilihat pada tabel 1.9 dari 34 siswa kelas IV (empat) SD Negeri  Selatip UPT TK SD dan PNFI Kecamatan Kemiri, seluruh siswa mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah di tentukan.
Perbaikan pembelajaran pada Siklus II telah mendapatkan hasil yang cukup memuaskan tingkat pemahaman siswa pada materi penjumlahan pecahan meningkat dan seluruh siswa mampu mencapai kompetensi yang diharapkan.

B.      Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1.       Sebelum Perbaikan Pembelajaran

Sebelum perbaikan pembelajaran dilakukan kondisi awal nilai Matematika materi penjumlahan pecahan di SD Negeri Selatip  kelas IV (empat) di temukan bahwa proses penyampaian materi yang di lakukan guru kurang dapat dipahami dengan baik oleh siswa, terbukti dengan masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dari 34 siswa hanya 22 (65%) siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 12 (35%) siswa lainnya mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan guru.
Selain itu seorang guru juga harus mampu mencapai apa yang ingin atau akan ia capai dalam sebuah proses pembelajaran yakni mengajarkan sesuatu kepada peserta didiknya agar peserta didik mengerti sesuatu yang diajarkan tersebut
Sebagai seorang guru penulis merasa mempunyai kewajiban untuk memperbaiki pembelajaran yang belum tuntas pada kegiatan belajar Pra-Siklus. Dengan mendata semua faktor kegagalan pembelajaran Pra-Siklus bersama supervisor 2, maka penulis memutuskan untuk melanjutkan pembelajaran pada tahap perbaikan pembelajaran Siklus I.

2.       Setelah Perbaikan Pembelajaran Siklus I

Setelah penulis mengkaji penyebab kurangnya pemahaman siswa pada pembelajaran Pra-Siklus, penulis kemudian melakukan perencanaan pembelajaran Siklus I. Pada kesempatan ini penulis menggunakan metode tanya jawab dan penggunaan media untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Matematika dengan materi penjumlahan pecahan.
Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran Siklus I dan melakukan penilaian melalui lembar tes hasil evaluasi siswa, penulis menemukan adanya peningkatan pada nilai rata-rata kelas yang diperoleh, nilai rata-rata kelas yang pada kegiatan Pra-Siklus 57,65 meningkat menjadi 66,18, akan tetapi setelah dilakukan analisis penilaian hasil evaluasi perbaikan pembelajaran Siklus I yang dapat dilihat pada tabel 1.8 masih ada 5 (15%) siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal.
Berdasarkan analisis data dan diskusi dengan supervisor 2, penulis melakukan refleksi perbaikan pembelajaran Siklus I dan melanjutkan perbaikan pembelajaran Siklus I pada tahap Siklus II.

3.       Setelah Perbaikan Pembelajaran Siklus II

Setelah dilaksanakannya perbaikan pembelajaran Siklus II, dengan menggunakan metode tanya jawab dan media pembelajaran, dan melakukan penilaian melalui lembar tes hasil evaluasi siswa, penulis menemukan kembali  adanya peningkatan pada nilai rata-rata kelas yang pada Siklus I 66,18 meningkat menjadi 75,29. Dari hasil evaluasi tersebut kemudian penulis melakukan analisis nilai dan terlihat pada tabel 1.10 seluruh siswa mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan.

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A.      SIMPULAN

Setelah melaksanakan proses perbaikan pembelajaran Siklus I dan Siklus II di kelas IV (Empat) SD Negeri Selatip UPT TK SD dan PNFI Kecamatan Kemiri pada mata pelajaran Matematika dengan materi penjumlahan pecahan dengan menggunakan metode tanya jawab dan penggunaan media, penulis  menemukan tingkat keberhasilan dari metode yang dipergunakan dalam penelitian tersebut.

B.      SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran, hendaknya guru mempersiapkan metode yang efektif yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran. Dan  lebih tanggap terhadap siswa yang memiliki kekurangan dalam pemahaman serta sedini mungkin
berorientasi terhadap prestasi belajar siswa.


Daftar Pustaka

Dedi, S. (1999). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Joni. (2009). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Miarso. (2008). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Mills. (2000). Penelitian Tindakan Kelas. (W. IGAK, Penyunt.) Jakarta: Universitas Terbuka.

Rice, & Bishoprich . (1971). Dipetik Maret 24, 2013, dari http://samrea.blogspot.com/2009/09/guru-profesional.html

 



[1] Dedi Supriadi, Mengangkat Citra dan Martabat Guru. (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa1999). hal.98.
[2] http://samrea.blogspot.com/2009/09/guru-profesional.html (diakses pada tanggal 24 Maret 2013)
[3] Mills, Wardani, Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010). hal 2.5
[4] Miarso, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Thn.2008. Jakarta. UT. Hal.11.8
[5] Joni, Strategi Pembelajaran di SD, Thn 2009. Jakarta. UT. Hal.1.25

0 komentar: