PENGGUNAAN
METODE TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SD TENTANG
PENJUMLAHAN PECAHAN
ADE SULAEMAN 818139665 adesulaeman1988@gmail.com
Abstrak
Tingkat penguasaan materi siswa kelas IV (empat) SDN Selatip Kecamatan Kemiri – Kabupaten
Tangerang, dalam hasil evaluasi mata pelajaran Matematika dengan materi
penjumlahan pecahan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Hal itu terjadi
karena guru kurang memotivasi siswa, sehingga hampir tidak terjadi interaksi antara siswa dengan guru. Adapun tujuan dari
metode pembelajaran tanya jawab ialah untuk membantu guru agar lebih kreatif
dalam merencanakan pembelajaran. Dan penelitian ini dilaksanakan dalam dua
tahap, melalui mata pelajaran Matematika dengan materi penjumlahan pecahan. Hasil
indeks prestasi dari penelitian ini menunjukkan peningkatan dari tahap
pembelajaran sebelumnya, yang pada pra-siklus ketuntasan belajar 65% meningkat
85% pada siklus I, dan mencapai 100% pada siklus II. Hal ini membuktikan bahwa
penggunaan metode tanya jawab dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Kata Kunci : Hasil Evaluasi, Metode tanya – jawab, Prestasi Belajar
PENDAHULUAN
Seorang guru dituntut mampu merencanakan pembelajaran dengan
baik, yaitu memilih metode dan menentukan media yang tepat yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran dan
melakukan proses penilaian, sering kali mendapati siswa kurang memahami materi yang
disampaikan.
Untuk mengetahui keberhasilan suatu pembelajaran digunakan penilaian hasil pembelajaran berupa
tes untuk menguji kemampuan siswa dalam menangkap materi yang telah
dipelajarinya. Namun, tidak semua proses pembelajaran memperoleh hasil yang
baik sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini pun terjadi di SDN Selatip, Kecamatan Kemiri – Kabupaten Tangerang, tingkat
penguasaan materi siswa kelas IV (empat)
dalam hasil evaluasi mata pelajaran Matematika
dengan materi Penjumlahan Pecahan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan,
hasil evaluasi menunjukkan masih banyak siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
yang ditentukan.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan peneliti dengan
bantuan supervisor 2 penyebabnya adalah guru kurang mampu memotivasi siswa,
sehingga interaksi antara siswa dengan guru hampir tidak terjadi, dan tidak adanya
media pembelajaran yang digunakan sebagai penunjang proses pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang di atas masalah penelitian
adalah “Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV (empat) di SD
Negeri Selatip pada mata pelajaran Matematika, dengan materi Penjumlahan
Pecahan melalui metode tanya jawab dan penggunaan media pembelajaran ?”
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kemampuan guru
dalam merencanakan pembelajaran di Sekolah Dasar, membantu guru agar lebih
kreatif dalam merencanakan pembelajaran, meningkatkan pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran khususnya Matematika dengan materi penjumlahan pecahan.
Dari
hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah nyata yang
dihadapi di kelas, meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran, mengetahui faktor-faktor penyebab kurangnya pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran, meningkatkan prestasi belajar siswa, menumbuhkan
rasa percaya diri siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru dan meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah.
KAJIAN PUSTAKA
(Dedi, 1999) mengutip Jurnal Education Leadership edisi Maret
1993 mengenai lima hal yang harus diraih guru agar menjadi profesional. Kelima
hal tersebut adalah :
1)
Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya.
Ini berarti bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan siswanya.
2)
Guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang
diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada para siswa.
3)
Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa
melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa
sampai tes hasil belajar.
4)
Guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang
dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Artinya, harus selalu ada waktu
bagi guru guna mengadakan refleksi dan koreksi terhadap apa yang telah
dilakukannya. Untuk bisa belajar dari pengalaman, ia harus tahu mana yang benar
dan salah, serta baik buruk dampaknya pada proses belajar siswa.
5) Guru seyogyanya merupakan bagian dari
masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.[1]
Menurut
Rice dan Bishoprich (1971), guru profesional adalah guru yang mampu mengelola
dirinya sendiri dalam mengerjakan tugasnya sehari-hari, baik tugas administrasi
maupun tugas mengajar. Profesionalisme guru dipandang sebagai suatu proses yang
bergerak dari ketiak tahuan menjadi tahu, dari tidak matang menjadi matang, dari diarahkan oleh orang
lain menjadi mengarahkan dirinya sendiri[2]
Dan dalam merencanakan dan melakukan perbaikan
pembelajaran ada 4 (empat) langka yang dapat diambil, yaitu:
1)
Mengidentifikasi suatu bidang yang menjadi perhatian
kita;
2)
Mengumpulkan data;
3)
Menganalisis dan menginterpretasikan data, serta;
4)
Membangun rencana tindakan.[3]
Miarso (1980), menegaskan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan anak didik sehingga terjadinya proses belajar pada diri
siswa.[4]
Joni (1992/1993), mengemukakan bahwa metode adalah berbagai cara kerja
yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu. beberapa
metode pembelajaran yang kita kenal antara lain adalah ceramah, diskusi, tanya
jawab, simulasi, pemberian tugas, kerja kelompok, demonstrasi, eksperimen,
pemecahan maslah, inkuiri, dan sebagainya.[5]
Beberapa
metode yang dapat digunakan guru salah satu di antaranya adalah metode tanya
jawab, yaitu metode pembelajaran dengan cara menyajikan bahan pembelajaran
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk mencapai
tujuan. Dengan kata lain metode ini menyajikan pembelajaran dengan interaksi
dua arah (Two Way Traffic) dari guru ke peserta didik atau sebaliknya agar
diperoleh jawaban kepastian materi melalui lisan.
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.
Subjek Penelitian
1.
Lokasi Pelaksanaan
Perbaikan Pembelajaran
Nama Sekolah
|
:
|
SD Negeri Selatip
|
Alamat
|
:
|
Jln. Pelelangan Selatip Desa Lontar Kecamatan Kemiri Kabupaten
Tangerang. Kode POS. 15530
|
Kelas/ Semester
|
:
|
IV (empat) / 2 (dua)
|
Tahun Pelajaran
|
:
|
2012/ 2013
|
2.
Karakteristik Siswa
Perbaikan
pembelajaran ini dilaksanakan di kelas IV (Empat) dengan jumlah siswa sebanyak
34 orang, dengan klasifikasi laki-laki 21 orang dan perempuan 13 orang.
3.
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada
siklus I dilaksanakan pada:
Hari :
Jum’at, 22 Februari 2013
Waktu :
09.10 s/d 10.20 WIB
Materi :
Matematika
Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada
siklus II dilaksanakan pada:
Hari :
Senin, 25 Februari 2013
Waktu :
08.35 s/d 09.45 WIB
Materi :
Matematika
B.
Desain prosedur perbaikan pembelajaran
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan sesuai
dengan prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran yaitu, perencanaan, pelaksanaan,
pengumpulan data dan refleksi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Siklus I
1) Perencanaan
a.
Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus I
dengan materi penjumlahan pecahan.
b.
Meminta supervisor 2 yakni Bapak ADE RUHIAT, S.Pd. untuk mengamati proses perbaikan pembelajaran Siklus
I yang dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 22 Februari Tahun 2013 dengan
membuat lembar pengamatan (observasi) dan melakukan penilaian perbaikan
pembelajaran (APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2) Siklus I.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan
Perbaikan Pembelajaran pada Siklus I dilaksanakan pada hari Jumat, 22 Februari
2013 pada pukul 09.10 - 10.20 di kelas
IV (Empat) Semester 2 (Dua) yang bertempat di SD Negeri Selatip UPT TK SD dan
PNFI Kecamatan Kemiri yang dalam pelaksanaannya dibantu supervisor 2 sebagai
pengamat.
Instrumen yang
yang digunakan adalah : (1) Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I (RPP), (2)
buku Matematika Kelas IV SD, (3) media pembelajaran, (4) lembar pengamatan, dan
(5) lembar penilaian perbaikan pembelajaran
(APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2).
Adapun langkah-langkah perbaikan pembelajaran Siklus I
adalah sebagai berikut :
a.
Kegiatan Awal
§
Apersepsi melalui tanya jawab tentang pengertian pecahan
melalui media gambar yang menunjukkan
sebuah pecahan.
§
Menunjukkan contoh penjumlahan pecahan melalui gambar/
karton.
§ Menjelaskan
tujuan kompetensi yang akan dicapai
b.
Kegiatan Inti
§
Memberikan contoh soal penjumlahan pecahan.
§
Mendemonstrasikan penjumlahan pecahan yang penyebutnya
sama dengan menggunakan media.
§
Menjelaskan kepada siswa bahwa penjumlahan pecahan dengan
penyebut yang sama dilakukan dengan hanya menjumlahkan pembilangnya saja.
§
Menuliskan kembali contoh soal penjumlahan pecahan yang
penyebutnya sama.
§
Meminta siswa maju ke depan kelas untuk menyelesaikan
contoh soal yang dituliskan guru di papan tulis.
§
Menuliskan kembali contoh soal penjumlahan 3 (Tiga)
pecahan yang penyebutnya sama.
§
Meminta siswa untuk maju ke depan kelas dan mencoba
menjawab soal yang di tulis guru di papan tulis.
§
Memberikan penguatan dengan menjelaskan kembali bahwa
penjumlahan pecahan yang penyebutnya sama dilakukan hanya dengan menjumlahkan
penyebutnya penyebutnya saja.
§
Menuliskan contoh soal penjumlahan pecahan yang
penyebutnya berbeda.
§
Menjelaskan kepada siswa penjumlahan pecahan dengan
penyebut yang sama dilakukan dengan menyamakan penyebutnya terlebih dahulu
dengan cara mencari KPK dari masing-masing penyebut.
§
Siswa dan guru bersama-sama melalui tanya jawab mencari
KPK dari masing-masing penyebut pada contoh soal yang ditulis guru di papan
tulis.
§
Guru menuliskan kembali contoh soal penjumlahan pecahan
yang penyebutnya berbeda dan meminta siswa mencoba mengerjakan contoh soal
tersebut.
§
Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
§ Menjelaskan
kembali bahwa untuk menjumlahkan pecahan yang penyebutnya berbeda dilakukan
dengan cara menyamakan penyebutnya terlebih dahulu dengan mencari KPK dari
masing-masing penyebut yang ada.
c.
Kegiatan Akhir
§
Menguji kemampuan siswa dengan menggunakan instrumen soal
isian
§
Memberikan penilaian
§ Menutup
pelajaran.
3)
Pengumpulan Data
Setelah melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran Siklus I, penulis
melakukan pengumpulan data perbaikan pembelajaran Siklus I yang terdiri dari
perolehan nilai siswa, lembar pengamatan perbaikan pembelajaran, lembar
penilaian perbaikan pembelajaran (APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2).
4)
Refleksi
Dengan menganalisis semua data yang di perolehan setelah
melakukan perbaikan pembelajaran Siklus I, dan berdiskusi dengan supervisor 2 penulis
melakukan refleksi perbaikan pembelajaran Siklus I dengan hasil refleksi
sebagai berikut :
a.
Siswa menjadi termotivasi untuk mengikuti pelajaran
karena siswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran melalui tanya jawab
dalam menyelesaikan berbagai macam contoh soal penjumlahan pecahan yang
diberikan.
b. Masih ada
beberapa siswa yang belum memahami materi dan cara pengerjaan penjumlahan
pecahan, khususnya penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda.
Berdasarkan
hasil refleksi perbaikan pembelajaran Siklus I dan dengan berdiskusi dengan supervisor
2, maka peneliti melanjutkan perbaikan pembelajaran Siklus I pada tahap Siklus II dan menyusun Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus II.
2.
Siklus II
1) Perencanaan
a.
Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus II
dengan materi penjumlahan pecahan.
b.
Meminta supervisor 2 yakni Bapak ADE RUHIAT, S.Pd. untuk mengamati proses pembelajaran yang
dilaksanakan dengan membuat lembar pengamatan (observasi) dan melakukan
penilaian perbaikan pembelajaran (APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2) Siklus II.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan
Perbaikan Pembelajaran pada Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 25 Februari
2013 pada pukul 08.35 - 09.45 di kelas
IV (Empat) Semester 2 (Dua) yang bertempat di SD Negeri Selatip UPT TK SD dan
PNFI Kecamatan Kemiri yang dalam pelaksanaannya dibantu supervisor 2 sebagai
pengamat.
Instrumen
yang yang digunakan adalah : (1) Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II
(RPP), (2) buku Matematika Kelas IV SD, (3) media pembelajaran, (4) lembar
pengamatan, dan (5) lembar penilaian perbaikan pembelajaran (APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2).
Adapun
langkah-langkah perbaikan pembelajaran Siklus II adalah sebagai berikut :
a.
Kegiatan Awal
§
Apersepsi, untuk memotivasi siswa agar mengikuti
pembelajaran dengan baik, kegiatan dilakukan dengan tanya jawab mengenai materi
pelajaran yang telah lalu yaitu penjumlahan pecahan.
§
Menuliskan contoh soal pecahan yang penyebutnya asma.
§
Melakukan penjumlahan pecahan yang penyebutnya sama
melalui media.
§ Guru
menyampaikan tujuan kompetensi pembelajaran yakni penjumlahan pecahan.
b.
Kegiatan Inti
§
Guru menuliskan contoh soal penjumlahan pecahan dengan
penyebut yang sama dan bersama dengan siswa menyelesaikan contoh soal tersebut
melalui tanya jawab.
§
Guru meminta salah seorang siswa untuk maju ke depan
kelas dan menyelesaikan soal yang
dituliskan guru di papan tulis.
§
Siswa yang maju ke depan kelas dan menjawab dengan benar
di beri tepuk tangan sebagai penghargaan.
§
Guru menuliskan contoh soal penjumlahan pecahan dengan
penyebut yang berbeda.
§
Guru bertanya kepada siswa “bagaimana cara menyelesaikan
penjumlahan pecahan jika penyebutnya berbeda?”.
§
Guru menjelaskan bahwa penjumlahan pecahan dengan
penyebut yang berbeda dilakukan dengan menyamakan penyebut terlebih dahulu,
dengan cara mencari KPK dari masing-masing penyebut yang ada.
§
Melalui tanya jawab guru dan siswa melakukan pencarian
KPK dari masing-masing penyebut pecahan yang ditulis guru di papan tulis.
§
Guru dan siswa melakukan penjumlahan pecahan
dengan penyebut yang berbeda melalui tanya jawab dengan siswa.
§
Guru menuliskan kembali contoh soal
penjumlahan pecahan dengan penyebut berbeda dan meminta siswa untuk maju dan
mencoba menyelesaikan soal tersebut.
§
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya bagian yang belum dimengerti.
§
Guru meminta siswa yang pada siklus 1
nilainya masih di bawah KKM untuk maju dan menyelesaikan soal yang ditulis guru
sebelumnya di papan tulis. (dengan bimbingan guru).
§
Guru menjelaskan kembali cara mengerjakan
penjumlahan pecahan yang penyebutnya berbeda
melalui tanya jawab dalam pengerjaan contoh soal.
§
Pemberian soal latihan.
c.
Kegiatan Akhir
§
Menguji kemampuan siswa dengan menggunakan instrumen soal
isian
§
Memberikan penilaian
§ Menutup
pelajaran.
3)
Pengumpulan Data
Setelah melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran Siklus II, penulis
melakukan pengumpulan data perbaikan pembelajaran Siklus II yang terdiri dari
perolehan nilai siswa, lembar pengamatan perbaikan pembelajaran, lembar
penilaian perbaikan pembelajaran (APKG-PKP 1 dan APKG-PKP 2).
4)
Refleksi
Dengan menganalisis semua data yang di perolehan
setelah melakukan perbaikan pembelajaran Siklus II dan berdiskusi dengan
supervisor 2 penulis melakukan refleksi perbaikan pembelajaran Siklus II dengan
hasil refleksi sebagai berikut :
a.
Siswa menjadi termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
b.
Siswa terlibat
aktif dalam proses pembelajaran melalui tanya jawab dalam pengerjaan contoh
soal.
c.
Siswa telah mencapai kompetensi yang diharapkan.
C.
Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan pada
saat proses pembelajaran berlangsung yang pelaksanaannya dibantu supervisor 2,
penulis yang juga sebagai seorang guru melakukan analisis data pada hasil
evaluasi perbaikan pembelajaran, dan supervisor 2 menganalisis setiap kejadian
yang terjadi dalam proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen yang telah
dipersiapkan sebelumnya (lembar observasi dan lembar APKG-PKP 1 dan APKG-PKP
2).
Dari hasil pengamatan dalam pelaksanaan pembelajaran
Siklus II diperoleh data sebagai berikut:
1)
Guru berhasil memotivasi siswa
sehingga siswa ikut aktif dalam mengikuti pembelajaran melalui tanya jawab.
2)
Nilai rata-rata kelas dari
hasil evaluasi meningkat.
3)
Seluruh siswa mampu mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditentukan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1.
Sebelum Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada hari Rabu, 20
Februari 2013 di kelas IV (empat) SD Negeri Selatip UPT TK SD dan PNFI
Kecamatan Kemiri, hasil pengolahan data melalui hasil evaluasi pembelajaran dan
observasi yang dilakukan dengan supervisor 2 ditemukan fakta bahwa kurangnya tingkat
pemahaman siswa pada mata pelajaran Matematika dengan materi penjumlahan
pecahan.
Berikut
disajikan tabel perolehan nilai hasil evaluasi pembelajaran Pra-Siklus :
a.
Perolehan Nilai
Tabel 1.5 (Nilai
Hasil Evaluasi Pra-Siklus)
No.
|
Nama Siswa
|
Perolehan Nilai
|
KKM
|
Ketuntasan
|
|
1.
|
SUNDARI
|
60
|
60
|
TT
|
|
2.
|
KHOLIL
|
80
|
60
|
TT
|
|
3.
|
KHOLIK
|
90
|
60
|
TT
|
|
4.
|
UDIN
|
50
|
60
|
BT
|
|
5.
|
SUNAYAH
|
60
|
60
|
TT
|
|
6.
|
DAYANAH
|
60
|
60
|
TT
|
|
7.
|
MUHAMAD
ANGGI
|
70
|
60
|
TT
|
|
8.
|
JULEHA
|
70
|
60
|
TT
|
|
9.
|
SITI
SAFERA
|
40
|
60
|
BT
|
|
10.
|
ADITYA
MAULANA
|
50
|
60
|
BT
|
|
11.
|
KHUSOY
|
30
|
60
|
BT
|
|
12.
|
MUKHAMAD
SUWAILA
|
90
|
60
|
TT
|
|
13.
|
SAEPI
|
40
|
60
|
BT
|
|
14.
|
NADIYAH
|
80
|
60
|
TT
|
|
15.
|
SAPRUDIN
|
40
|
60
|
BT
|
|
16.
|
MOH.
RIAN FIRMANSYAH
|
70
|
60
|
TT
|
|
17.
|
DEA
HANDAYANI
|
70
|
60
|
TT
|
|
18.
|
IRFAN
|
60
|
60
|
TT
|
|
19.
|
SAHRONI
|
60
|
60
|
TT
|
|
20.
|
YAYANG
CAHYA PERMANA
|
50
|
60
|
BT
|
|
21.
|
MOH.
JIBRIL ALBATIN
|
60
|
60
|
TT
|
|
22.
|
AMYATI
|
80
|
60
|
TT
|
|
23.
|
MUKHAMAD
AGUS
|
60
|
60
|
TT
|
|
24.
|
PRAYOGA
|
0
|
60
|
BT
|
|
25.
|
SITI
NURAISYAH
|
50
|
60
|
BT
|
|
26.
|
GINAH
SONIAH
|
60
|
60
|
TT
|
|
27.
|
ROSMALIA
|
60
|
60
|
TT
|
|
28.
|
NARUDIN
|
70
|
60
|
TT
|
|
29.
|
NOVITASARI
|
20
|
60
|
BT
|
|
30.
|
M.
FITROH MALIK
|
50
|
60
|
BT
|
|
31.
|
MUKHAMAD
YUSUF
|
60
|
60
|
TT
|
|
32.
|
M.
FUDHOLI
|
70
|
60
|
TT
|
|
33.
|
EBIT
SUADI
|
40
|
60
|
BT
|
|
34.
|
RIAN
RAPSANJANI
|
60
|
60
|
TT
|
|
Jumlah
|
1.960
|
2.040
|
|
||
Rata - rata
|
57,65
|
60,00
|
|
||
Keterangan :
|
|||||
TT: Tuntas
|
|||||
BT: Belum Tuntas
|
|||||
|
|||||
Nilai Tertinggi
|
: 90,0
|
|
|||
Rata-rata
|
:
57,65
|
|
|||
Nilai Terendah
|
: 0
|
|
|||
b.
Analisis Perolehan Nilai
Tabel
1.6 (Analisis Nilai Hasil Evaluasi Pra-Siklus)
No.
|
Perolehan Nilai
|
Banyak Siswa
|
Nilai Kumulatif
|
Perolehan (%)
|
1.
|
100
|
0
|
0
|
0,0%
|
2.
|
90
|
2
|
180
|
5,9%
|
3.
|
80
|
3
|
240
|
8,8%
|
4.
|
70
|
6
|
420
|
17,6%
|
5.
|
60
|
11
|
660
|
32,4%
|
6.
|
50
|
5
|
250
|
14,7%
|
7.
|
40
|
4
|
160
|
11,8%
|
8.
|
30
|
1
|
30
|
2,9%
|
9.
|
20
|
1
|
20
|
2,9%
|
10.
|
10
|
0
|
0
|
0,0%
|
11.
|
0
|
1
|
0
|
2,9%
|
Jumlah
|
34
|
1.960
|
100%
|
|
Rata-rata Kelas
|
57,65
|
|||
Keterangan
|
|
|||
1. Tuntas Belajar
|
22 Siswa
|
( 65% )
|
||
2. Belum Tuntas
|
12 Siswa
|
( 35% )
|
||
Jumlah Keseluruhan
|
34 Siswa
|
( 100% )
|
Berdasarkan analisis penilaian hasil
evaluasi pembelajaran Pra-Siklus yang dapat dilihat pada tabel 1.5 dari 34 siswa
kelas IV (empat) SD Negeri Selatip UPT
TK SD dan PNFI Kecamatan Kemiri, hanya 22 (65%)
siswa yang mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (60), sedangkan 12
(35%) siswa lainnya masih mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran
(di bawah KKM).
2.
Setelah Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran Siklus I yang
dilaksanakan pada hari Jumat, 22 Februari 2013 di kelas kelas IV (empat) SD
Negeri Selatip UPT TK SD dan PNFI Kecamatan Kemiri, dan melakukan pengumpulan
data berupa hasil evaluasi siswa dan observasi yang dilakukan dengan supervisor
2, ditemukan fakta bahwa perbaikan pembelajaran pada Siklus I menunjukkan
adanya peningkatan terhadap hasil evaluasi.
Berikut
disajikan tabel perolehan nilai hasil evaluasi pembelajaran Siklus I :
a.
Perolehan nilai
Tabel 1.7 (Nilai
Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I)
No.
|
Nama Siswa
|
Perolehan Nilai
|
KKM
|
Ketuntasan
|
|
1.
|
SUNDARI
|
60
|
60
|
TT
|
|
2.
|
KHOLIL
|
100
|
60
|
TT
|
|
3.
|
KHOLIK
|
100
|
60
|
TT
|
|
4.
|
UDIN
|
60
|
60
|
TT
|
|
5.
|
SUNAYAH
|
60
|
60
|
TT
|
|
6.
|
DAYANAH
|
60
|
60
|
TT
|
|
7.
|
MUHAMAD
ANGGI
|
70
|
60
|
TT
|
|
8.
|
JULEHA
|
90
|
60
|
TT
|
|
9.
|
SITI
SAFERA
|
60
|
60
|
TT
|
|
10.
|
ADITYA
MAULANA
|
60
|
60
|
TT
|
|
11.
|
KHUSOY
|
50
|
60
|
BT
|
|
12.
|
MUKHAMAD
SUWAILA
|
100
|
60
|
TT
|
|
13.
|
SAEPI
|
60
|
60
|
TT
|
|
14.
|
NADIYAH
|
80
|
60
|
TT
|
|
15.
|
SAPRUDIN
|
50
|
60
|
BT
|
|
16.
|
MOH.
RIAN FIRMANSYAH
|
90
|
60
|
TT
|
|
17.
|
DEA
HANDAYANI
|
70
|
60
|
TT
|
|
18.
|
IRFAN
|
60
|
60
|
TT
|
|
19.
|
SAHRONI
|
60
|
60
|
TT
|
|
20.
|
YAYANG
CAHYA PERMANA
|
50
|
60
|
BT
|
|
21.
|
MOH.
JIBRIL ALBATIN
|
60
|
60
|
TT
|
|
22.
|
AMYATI
|
80
|
60
|
TT
|
|
23.
|
MUKHAMAD
AGUS
|
60
|
60
|
TT
|
|
24.
|
PRAYOGA
|
40
|
60
|
BT
|
|
25.
|
SITI
NURAISYAH
|
60
|
60
|
TT
|
|
26.
|
GINAH
SONIAH
|
60
|
60
|
TT
|
|
27.
|
ROSMALIA
|
60
|
60
|
TT
|
|
28.
|
NARUDIN
|
70
|
60
|
TT
|
|
29.
|
NOVITASARI
|
60
|
60
|
TT
|
|
30.
|
M.
FITROH MALIK
|
70
|
60
|
TT
|
|
31.
|
MUKHAMAD
YUSUF
|
60
|
60
|
TT
|
|
32.
|
M.
FUDHOLI
|
60
|
60
|
TT
|
|
33.
|
EBIT
SUADI
|
40
|
60
|
BT
|
|
34.
|
RIAN
RAPSANJANI
|
80
|
60
|
TT
|
|
Jumlah
|
2.250
|
2.040
|
|||
Rata
- rata
|
66,18
|
60,00
|
|||
Keterangan :
|
|||||
TT: Tuntas
|
|||||
BT: Belum Tuntas
|
|||||
Nilai Tertinggi
|
:
100,0
|
|
|||
Rata-rata
|
:
66,18
|
|
|||
Nilai Terendah
|
: 40
|
|
|||
b.
Analisis Perolehan Nilai
Tabel
1.8 (Analisis Nilai Hasil
Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I)
No.
|
Perolehan Nilai
|
Banyak Siswa
|
Nilai Kumulatif
|
Perolehan (%)
|
1.
|
100
|
3
|
300
|
9%
|
2.
|
90
|
2
|
180
|
6%
|
3.
|
80
|
3
|
240
|
9%
|
4.
|
70
|
4
|
280
|
12%
|
5.
|
60
|
17
|
1020
|
50%
|
6.
|
50
|
3
|
150
|
9%
|
7.
|
40
|
2
|
80
|
6%
|
8.
|
30
|
0
|
0
|
0%
|
9.
|
20
|
0
|
0
|
0%
|
10.
|
10
|
0
|
0
|
0%
|
11.
|
0
|
0
|
0
|
0%
|
Jumlah
|
34
|
2.250
|
100%
|
|
Rata-rata Kelas
|
66,18
|
|||
|
|
|
|
|
Keterangan
|
||||
1. Tuntas
|
29 Siswa
|
( 85% )
|
||
2. Belum Tuntas
|
5 Siswa
|
( 15% )
|
||
Jumlah Keseluruhan
|
34 Siswa
|
( 100% )
|
Berdasarkan analisis penilaian hasil evaluasi
pembelajaran Siklus I yang dapat dilihat pada tabel 1.8 dari 34 siswa kelas IV
(empat) SD Negeri Selatip UPT TK SD dan
PNFI Kecamatan Kemiri, jumlah siswa yang
dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal mengalami peningkatan, dari 22 (65%)
siswa pada Pra-Siklus menjadi 29 (85%) pada Siklus I, akan tetapi masih ada
siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran, 5
(15%) siswa masih belum bisa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal yang
ditentukan.
Berikut
disajikan diagram peningkatan hasil evaluasi perbaikan pembelajaran Siklus I.
Diagram
1.1 (Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Pra-Siklus ke Siklus I)
3.
Setelah Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran Siklus II yang
dilaksanakan pada hari Senin, 25 Februari 2013 di kelas kelas IV (empat) SD
Negeri Selatip UPT TK SD dan PNFI Kecamatan Kemiri, dan melakukan pengumpulan
data berupa hasil evaluasi siswa dan observasi yang dilakukan dengan supervisor
2, ditemukan fakta bahwa perbaikan pembelajaran pada Siklus II menunjukkan adanya
peningkatan terhadap hasil evaluasi.
Berikut
disajikan tabel perolehan nilai hasil evaluasi pembelajaran Siklus I :
a.
Perolehan nilai
Tabel 1.9 (Nilai
Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II)
No.
|
Nama Siswa
|
Perolehan Nilai
|
KKM
|
Ketuntasan
|
|
1.
|
SUNDARI
|
60
|
60
|
TT
|
|
2.
|
KHOLIL
|
100
|
60
|
TT
|
|
3.
|
KHOLIK
|
100
|
60
|
TT
|
|
4.
|
UDIN
|
60
|
60
|
TT
|
|
5.
|
SUNAYAH
|
60
|
60
|
TT
|
|
6.
|
DAYANAH
|
60
|
60
|
TT
|
|
7.
|
MUHAMAD ANGGI
|
70
|
60
|
TT
|
|
8.
|
JULEHA
|
90
|
60
|
TT
|
|
9.
|
SITI SAFERA
|
100
|
60
|
TT
|
|
10.
|
ADITYA MAULANA
|
60
|
60
|
TT
|
|
11.
|
KHUSOY
|
80
|
60
|
TT
|
|
12.
|
MUKHAMAD SUWAILA
|
100
|
60
|
TT
|
|
13.
|
SAEPI
|
60
|
60
|
TT
|
|
14.
|
NADIYAH
|
80
|
60
|
TT
|
|
15.
|
SAPRUDIN
|
80
|
60
|
TT
|
|
16.
|
MOH. RIAN FIRMANSYAH
|
90
|
60
|
TT
|
|
17.
|
DEA HANDAYANI
|
70
|
60
|
TT
|
|
18.
|
IRFAN
|
70
|
60
|
TT
|
|
19.
|
SAHRONI
|
70
|
60
|
TT
|
|
20.
|
YAYANG CAHYA PERMANA
|
70
|
60
|
TT
|
|
21.
|
MOH. JIBRIL ALBATIN
|
90
|
60
|
TT
|
|
22.
|
AMYATI
|
80
|
60
|
TT
|
|
23.
|
MUKHAMAD AGUS
|
60
|
60
|
TT
|
|
24.
|
PRAYOGA
|
70
|
60
|
TT
|
|
25.
|
SITI NURAISYAH
|
90
|
60
|
TT
|
|
26.
|
GINAH SONIAH
|
60
|
60
|
TT
|
|
27.
|
ROSMALIA
|
90
|
60
|
TT
|
|
28.
|
NARUDIN
|
70
|
60
|
TT
|
|
29.
|
NOVITASARI
|
60
|
60
|
TT
|
|
30.
|
M. FITROH MALIK
|
70
|
60
|
TT
|
|
31.
|
MUKHAMAD YUSUF
|
60
|
60
|
TT
|
|
32.
|
M. FUDHOLI
|
60
|
60
|
TT
|
|
33.
|
EBIT SUADI
|
90
|
60
|
TT
|
|
34.
|
RIAN RAPSANJANI
|
80
|
60
|
TT
|
|
Jumlah
|
2.560
|
2.040
|
|
||
Rata - rata
|
75,29
|
60,00
|
|
||
Keterangan :
|
|||||
TT: Tuntas
|
|||||
BT: Belum Tuntas
|
|||||
Nilai Tertinggi
|
:100,0
|
|
|||
Rata-rata
|
:75,29
|
|
|||
Nilai Terendah
|
: 60
|
|
|||
b.
Analisis Perolehan Nilai
Tabel
1.10 (Analisis Nilai Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II)
No.
|
Perolehan Nilai
|
Banyak Siswa
|
Nilai Kumulatif
|
Perolehan (%)
|
1.
|
100
|
4
|
400
|
12%
|
2.
|
90
|
6
|
540
|
18%
|
3.
|
80
|
5
|
400
|
15%
|
4.
|
70
|
8
|
560
|
24%
|
5.
|
60
|
11
|
660
|
32%
|
6.
|
50
|
0
|
0
|
0%
|
7.
|
40
|
0
|
0
|
0%
|
8.
|
30
|
0
|
0
|
0%
|
9.
|
20
|
0
|
0
|
0%
|
10.
|
10
|
0
|
0
|
0%
|
11.
|
0
|
0
|
0
|
0%
|
Jumlah
|
34
|
2.560
|
100%
|
|
Rata-rata Kelas
|
75,29
|
|||
Keterangan
|
||||
1. Tuntas
|
34 Siswa
|
( 100% )
|
||
2. Belum Tuntas
|
0 Siswa
|
( 0% )
|
||
Jumlah Keseluruhan
|
34 Siswa
|
( 100% )
|
Berdasarkan
analisis penilaian hasil evaluasi pembelajaran Siklus II yang dapat dilihat
pada tabel 1.9 dari 34 siswa kelas IV (empat) SD Negeri Selatip UPT TK SD dan PNFI Kecamatan Kemiri, seluruh
siswa mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah di tentukan.
Perbaikan
pembelajaran pada Siklus II telah mendapatkan hasil yang cukup memuaskan
tingkat pemahaman siswa pada materi penjumlahan pecahan meningkat dan seluruh
siswa mampu mencapai kompetensi yang diharapkan.
B.
Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1.
Sebelum Perbaikan Pembelajaran
Sebelum perbaikan pembelajaran dilakukan kondisi awal
nilai Matematika materi penjumlahan pecahan di SD Negeri Selatip kelas IV (empat) di temukan bahwa proses
penyampaian materi yang di lakukan guru kurang dapat dipahami dengan baik oleh
siswa, terbukti dengan masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), dari 34 siswa hanya 22 (65%) siswa yang mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 12 (35%) siswa lainnya mengalami
kesulitan dalam memahami materi yang diberikan guru.
Selain
itu seorang guru juga harus mampu mencapai apa yang ingin atau akan ia capai
dalam sebuah proses pembelajaran yakni mengajarkan sesuatu kepada peserta
didiknya agar peserta didik mengerti sesuatu yang diajarkan tersebut
Sebagai seorang guru penulis merasa mempunyai kewajiban
untuk memperbaiki pembelajaran yang belum tuntas pada kegiatan belajar
Pra-Siklus. Dengan mendata semua faktor kegagalan pembelajaran Pra-Siklus
bersama supervisor 2, maka penulis memutuskan untuk melanjutkan pembelajaran
pada tahap perbaikan pembelajaran Siklus I.
2.
Setelah Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Setelah penulis mengkaji penyebab kurangnya pemahaman
siswa pada pembelajaran Pra-Siklus, penulis kemudian melakukan perencanaan
pembelajaran Siklus I. Pada kesempatan ini penulis menggunakan metode tanya
jawab dan penggunaan media untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata
pelajaran Matematika dengan materi penjumlahan pecahan.
Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran Siklus I dan melakukan
penilaian melalui lembar tes hasil evaluasi siswa, penulis menemukan adanya
peningkatan pada nilai rata-rata kelas yang diperoleh, nilai rata-rata kelas
yang pada kegiatan Pra-Siklus 57,65 meningkat menjadi 66,18, akan tetapi
setelah dilakukan analisis penilaian hasil evaluasi perbaikan pembelajaran Siklus
I yang dapat dilihat pada tabel 1.8 masih ada 5 (15%) siswa yang mendapat nilai
di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal.
Berdasarkan analisis data dan diskusi dengan supervisor
2, penulis melakukan refleksi perbaikan pembelajaran Siklus I dan melanjutkan
perbaikan pembelajaran Siklus I pada tahap Siklus II.
3.
Setelah Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Setelah dilaksanakannya perbaikan pembelajaran Siklus II,
dengan menggunakan metode tanya jawab dan media pembelajaran, dan melakukan
penilaian melalui lembar tes hasil evaluasi siswa, penulis menemukan kembali adanya peningkatan pada nilai rata-rata kelas
yang pada Siklus I 66,18 meningkat menjadi 75,29. Dari hasil evaluasi tersebut
kemudian penulis melakukan analisis nilai dan terlihat pada tabel 1.10 seluruh
siswa mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan.
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK
LANJUT
A.
SIMPULAN
Setelah melaksanakan proses perbaikan pembelajaran Siklus I dan
Siklus II di kelas IV (Empat) SD Negeri Selatip UPT TK SD dan PNFI Kecamatan
Kemiri pada mata pelajaran Matematika dengan materi penjumlahan pecahan dengan
menggunakan metode tanya jawab dan penggunaan media, penulis menemukan tingkat keberhasilan dari metode
yang dipergunakan dalam penelitian tersebut.
B.
SARAN DAN TINDAK LANJUT
Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran, hendaknya guru mempersiapkan metode yang
efektif yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran. Dan lebih tanggap terhadap siswa yang memiliki
kekurangan dalam pemahaman serta sedini mungkin
berorientasi terhadap
prestasi belajar siswa.
Daftar
Pustaka
Dedi, S. (1999). Mengangkat
Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Joni. (2009). Strategi
Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Miarso. (2008). Pengembangan
Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Mills. (2000). Penelitian
Tindakan Kelas. (W. IGAK, Penyunt.) Jakarta: Universitas Terbuka.
Rice, & Bishoprich .
(1971). Dipetik Maret 24, 2013, dari
http://samrea.blogspot.com/2009/09/guru-profesional.html
[1] Dedi Supriadi, Mengangkat
Citra dan Martabat Guru. (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa1999). hal.98.
0 komentar:
Post a Comment